Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi?
KOMPAS.com - Banyak orang mengawali rutinitas harian dengan minum secangkir kopi hitam di pagi hari.
Sejumlah orang percaya minum kopi bisa meningkatkan semangat dan konsentrasi untuk bekerja. Di luar argumen tersebut, mengonsumsi kopi tanpa gula tak lebih dari dua cangkir sehari dapat berdampak positif bagi kesehatan.
Melansir Mayo Clinic, studi menunjukkan beberapa manfaat minum kopi. Antara lain:
- Mencegah parkinson
- Menurunkan risiko diabetes tipe 2
- Mencegah depresi
- Mengurangi risiko kanker hati
- Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari secangkir kopi, minuman ini sebaiknya dikonsumsi pada waktu terbaiknya.
Ritme sirkadian adalah jam biologis yang mengatur kapan saat tidur, makan, sampai mengendalikan hormon stres (kortisol). Kortisol dapat mengubah cadangan energi menjadi glukosa. Sehingga, meningkatkan kewaspadaan atau konsentrasi. Sedangkan saat tidak ada kortisol, tubuh jadi mengantuk atau tidak konsentrasi.
Melansir Inc, ahli saraf Steven L. Miller, menyebut minum kopi saat otak sudah melepaskan banyak kortisol bisa berdampak stres.
Lebih lanjut ia menjelaskan, minum kopi saat tubuh mengeluarkan kortisol berarti melipatgandakan stres. Sebaliknya, jika minum kopi dilakukan ketika kadar kortisol sedang rendah, Anda bisa mengerjakan sesuatu tanpa gelisah. Untuk kebanyakan orang yang bangun sekitar pukul 06.00 pagi, kadar kortisol naik pada pukul:
08.00-09.00 pagi
12.00-13.00 siang
17.30-18.30 sore
Dengan mempertimbangkan siklus tersebut, Anda disarankan minum kopi saat level kortisol dalam tubuh sedang rendah, yakni:
09.30-11.30 siang
13.30-17.00 sore
Minum kopi atau ngopi di malam hari tidak direkomendasikan karena berisiko menyebabkan sulit tidur.
Waktu rekomendasi tersebut, bisa disesuaikan berdasarkan ritme sirkadian masing-masing orang. Misalkan Anda punya kebiasaan bangun pukul 05.00 pagi, berarti waktu minum kopi ideal tinggal dikurangi satu jam dari rekomendasi di atas.
Sesuai penjelasan di atas, waktu terbaik minum kopi adalah siang dan menjelang sore hari. Namun, kopi atau minuman berkafein lainnya sebaiknya tidak dikonsumsi berdekatan dengan jam makan.
Melansir buku Kopi: Aroma, Rasa, Cerita (2018) oleh Yandhrie Arvian dkk., ahli gizi Jansen Ongko menyarankan agar waktu minum kopi diberi jeda satu jam dari waktu makan. Sebab, kopi atau minuman berkafein seperti teh dan cokelat, dapat menurunkan daya serap gizi, khususnya zat besi.
Ulasan
Catat Ulasan